Ingat! Jangan Berkendara Saat Mengantuk



Berita  tentang kecelakaan jalan raya hampir setiap hari selalu saja ada . Kecelakaan di jalan raya sendiri saat ini menempati peringkat pertama penyebab kematian, bahkan mengalahkan serangan jantung. Penyebab terbesar kecelakaan di jalan raya lebih disebabkan oleh faktor human error. Human error sendiri dapat diartikan sebagai kelalaian yang dilakukan pengemudi baik itu sengaja maupun tidak disengaja.

Salah satu penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah hilangnya kesadaran karena tertidur saat berkendara yang biasanya datang secara tiba-tiba. Sungguh berbahaya dan bisa berakibat sangat fatal jika kendaraan melaju ‘sendiri’ tanpa kontrol pengemudi apalagi kendaraan dalam kecepatan tinggi. Ada beberapa hal yang membuat seorang pengemudi terkena serangan kantuk yang sangat berat sehingga tertidur. Antara lain karena pengemudi tidak cukup tidur, faktor kelelahan karena mengemudi tanpa henti dalam rentang waktu yang lama, kekenyangan dan juga pengaruh dari obat-obatan dan alkohol.

Waktu dini hari adalah waktu yang rentan terkena serangan kantuk, karena memang itu adalah waktu biologis manus ia tidur pulas. Akan semakin berbahaya jika jalan kita lewati jalurnya panjang dan membosankan. Ambil contoh ketika harus melalui jalan tol Purbaleunyi. Tol yang menghubungkan Bandung – Cikampek ini mempunyai panjang 123 km. Berdasarkan pengalaman melintasi jalur ini saat dini hari, situasi jalan tidak padat sehingga rasanya bebas untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tetapi situasi yang ‘monoton’ tersebut bisa menimbulkan rasa bosan yang berujung pada rasa mengantuk, apalagi teman seperjalanan sudah pada tidur. Segeralah sadar, walau Jakarta sudah dekat, ambil waktu sejenak istirahat untuk makan dan minum atau tidur sejenak di rest area yang terdapat di tepi jalan ton. Jika harus makan, coba jangan terlalu kenyang karena orang mempunyai kecendurang mengantuk ketika perutnya terlalu kenyang.

Banyak pengemudi yang sering menganggap sepele ketika rasa kantuk mulai menyerang. Terutama mareka yang merasa bahwa tujuan sudah dekat. Mau menepi untuk istirahat rasanya koq nanggung karena sudah mau sampai. Berdasarkan pengalaman pribadi, mengkonsumsi kopi, permen rasa kopi maupun minuman suplemen energi tidak akan mampu menolong kita jika rasa kantuk yang sangat berat itu sudah menyerang. Pernah suatu waktu kendaraan yang saya kemudikan lepas kendali keluar dari badan jalan. Beruntung kendaraan tidak sampai menabrak orang atau pohon! Nasib baik saya cepat tersadarkan karena merasa ada goncangan yang tidak wajar pada kendaraan. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah saya tiba-tiba tertidur. Kala itu saya mengambil perjalanan malam hari karena berharap pada pagi hari sudah sampai tujuan. Lagipula melakukan perjalanan malam dirasa lebih nyaman karena situasi jalan tidak sepadat siang hari. Namun ketika kira-kira sepuluh kilometer menjelang tujuan, rasa kantuk mulai menyerang dengan kuat dan saya coba tahan dan terus mengemudi. Ternyata sikap menyepelekan seperti itu ternyata hampir berakibat fatal.

Saran saya jika sudah merasa bahwa mulai ada tanda-tanda rasa kantuk menyerang, segera dan jangan ditunda-tunda mencari tempat yang aman untuk menepi. Aman di sini adalah aman dari bahaya kendaraan lain dan aman dari tindak kejahatan. Kita bisa memanfaatkan rest area yang terdapat ditepi jalan tol, SPBU, rumah makan, atau pos polisi. Selalu jaga kondisi badan agar tetap fit, baik sebelum maupun ketika saat berkendara. Mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan ketika rasa kantuk mulai menyerang adalah tindakan yang bijak dalam berkendara. Itu sama nilainya dengan kita memilih untuk berhenti ketika lampu merah traffic light menyala. Semua itu merupakan wujud tanggungjawab terhadap keselamatan diri sendiri maupun sesama pengguna jalan yang lain.

0 Response to "Ingat! Jangan Berkendara Saat Mengantuk"

Posting Komentar